Menabung, Investasi Dan Unit Link
- Details
- Category: Artikel
- Published on Monday, 24 February 2014 12:36
Halo calon klienku yang baik J
Kita tentu cukup sering mendengar istilah menabung, investasi maupun unit link. Yuk kita coba lihat perbedaan mendasar dari ketiganya.
Menabung berarti menyisihkan sejumlah dana yang saat ini tidak digunakan untuk dipakai di masa yang akan datang. Menabung bisa dilakukan melalui tabungan atau deposito dengan harapan mendapatkan bunga yang dapat menambah pokok dana.
Tabungan:
- Merupakan produk yang dikeluarkan oleh Bank, sampai dengan jumlah tertentu dijamin pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
- Pokok dana tidak berkurang
- Mendapat bunga yang besarnya ditentukan oleh Bank
- Bunga tabungan dikenakan pajak 20%
- Sangat likuid karena dapat ditarik kapan saja dibutuhkan
Deposito:
- Merupakan produk yang dikeluarkan oleh Bank, sampai dengan jumlah tertentu dijamin pemerintah
- melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
- Ada jangka waktu penempatan danayaitu 1, 3, 6 & 12 bulan
- Pencairan sebelum jatuh tempo dikenakan pinalti
- Pokok dana tidak berkurang
- Mendapat bunga yang besarnya ditentukan oleh Bank
- Bunga deposito dikenakan pajak 20%
Tabungan dan deposito cocok digunakan untuk tujuan jangka pendek ataupun sebagai dana darurat.
Namun kurang cocok bila digunakan sebagai tujuan jangka panjang karena bunga dari tabungan dan deposito biasanya lebih kecil dari tingkat INFLASI.
Adanya inflasi membuat nilai mata uang turun. Akibatnya untuk tujuan yang sama, uang yang harus kita keluarkan semakin lama semakin besar. Misal, harga barang A saat ini Rp 1 juta, dengan inflasi 7% per tahun harga barang yang sama 10 tahun lagi menjadi Rp 1,967,151.
Bila saat ini pengeluaran per bulan sebesar Rp 5,000,000. Dengan asumsi inflasi 7% per tahun, 20 tahun yang akan datang angka Rp 5,000,000 sekarang akan sama nilainya dengan Rp 19,348,422.
Suku bunga tabungan atau deposito yang lebih kecil dari tingkat inflasi membuat nilai uang yang kita miliki semakin lama semakin berkurang. Padahal dana yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan di masa datang jumlahnya semakin besar. Karena menabung dan menyimpan uang di deposito saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, maka diperlukanlah INVESTASI.
Pada saat berinvestasi berarti kita menanamkan sejumlah dana atau membeli suatu aset untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang selain untuk mengurangi tekanan inflasi.
Dalam investasi selalu ada RISIKO kerugian karena di investasi berlaku prinsip ‘High risk, high return’.
Kapankah waktu yang tepat untuk investasi?
SEKARANG, menunda investasi berarti harus siap menyisihkan dana yang lebih besar karena jangka waktu untuk investasi semakin pendek.
Salah satu caranya dapat dilakukan melalui Dollar Cost Averaging yaitu investasi dengan jumlah tetap, dilakukan secara teratur dan disiplin, tanpa melihat naik/turunnya pasar.
Jenis aset yang dapat menjadi sarana investasi yaitu ASET NYATA (tanah, properti, logam mulia, dsb) dan ASET FINANSIAL (saham, obligasi, reksa dana, unit link, dsb).
Unit link:
- Gabungan dari dua produk yaitu PROTEKSI (jiwa, kesehatan, penyakit kritis) dan INVESTASI (pasar uang, obligasi, saham, campuran)
- Premi yang disetor akan terbagi menjadi dua yaitu sebagian untuk biaya asuransi dan sebagian lagi untuk investasi.
- Investasi di unit link mirip reksa dana, dimana dana yang diinvestasikan akan ditukarkan menjadi sejumlah unit. Dan pengelolaan dana dilakukan oleh manajer investasi.
- Nilai tunai berasal dari bagian premi yang diivestasikan
- Sebagian besar progam unit link memiliki fasilitas cuti premi, sehingga pembayaran premi fleksibel